Rabu, 18 Mei 2011

Hal yang mungkin sulit untuk dipercaya

 1. Benarkah? mimpi dapat direkam
Pernah nggak Anda merasakan setelah mimpi indah masih ingin mengulang dan melihatnya kembali, nah selama ini kita seringkali lupa secara detil persisnya jalan cerita mimpi yang baru saja dialami setelah bangun tidur. Mimpi susah sekali diterangkan bahkan orang seringkali tidak hafal jalan ceritanya. Kebanyakan yang diingat hanya potongan-potongan mimpi saja. Tapi tak lama lagi mimpi bisa direkam. Bagaimana caranya? Ilmuwan kini tengah membuat alat perekam mimpi dan menginterpretasikan mimpi tersebut hingga tak lagi jadi misterius.

Setiap mimpi adalah campuran dari naluri biologis, asumsi budaya dan pengalaman pribadi. Mimpi telah menjadi sesuatu yang membingungkan bagi umat manusia sejak awal peradaban hingga saat ini. Otak paling berperan dalam mimpi yang terjadi mulai dari mimpi yang rumit hingga sederhana. Untuk merekam mimpi itu, ilmuwan menurut laporan pada jurnal Nature akan fokus pada visualisasi elektronik aktivitas otak.
“Kami ingin membaca mimpi orang,” ungkap ilmuwan dari California Institute of Technology di Pasadena, Dr Moran Cerf seperti dilansir dari BBC News, Jumat (29/10/2010). Dr Cerf menjelaskan bahwa alat ini bukan diciptakan untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi untuk memperluas pemahaman manusia tentang bagaimana dan mengapa orang bermimpi.
Selama berabad-abad, orang telah terpesona oleh mimpi dan bahkan ada yang menganggap mimpi sangat bermakna. Di Mesir kuno misalnya, mimpi dianggap pesan dari para dewa. Baru-baru ini, analisis mimpi telah digunakan oleh psikolog sebagai alat untuk memahami pikiran bawah sadar. Tetapi satu-satunya cara untuk menafsirkan mimpi tersebut adalah dengan meminta orang tersebut bangun dari tidurnya dan menceritakan apa mimpinya.
Dr Cerf bahkan berani membuat klaim berdasarkan studi awal. Ia menunjukkan bahwa aktivitas sel-sel otak individu atau neuron, berhubungan dengan objek atau konsep tertentu. Dalam studi Nature, para peneliti hanya akan dapat mengidentifikasi gambar atau konsep yang tersimpan di database. Mereka memperoleh hasil dengan mempelajari pasien yang diimplan (ditanam) elektroda untuk memonitor dan memperlakukan kejang otak.
Sedangkan untuk menerjemahkan mimpi tersebut, telah ada upaya untuk menciptakan mesin interface sebelum mimpi diterjemahkan oleh instruksi yang dikendalikan oleh komputer atau mesin.
2. Binatang Selain Burung Gagak, Yang Mengetahui Sinyal Kematian.
Ketika seekor semut mati, teman-teman yang satu sarang dengannya bisa segera mengetahuinya. Oleh karena itu, resiko penyerangan terhadap koloni semut bisa sedikit dikurangi. Namun bagaimana semut bisa tahu bahwa temannya akan mati?
Adalah suatu teori ilmiah yang menjelaskan hal ini. Semut mati melepaskan zat kimia yang dihasilkan oleh dekomposisi seperti asam lemak yang memberitahukan tanda kematian pada koloni semut lainnya.
Namun teori ini kemudian terbantahkan oleh hasil riset terbaru, Dong Hwan Choe.
“Semut bisa mengetahui temannya akan mati karena adanya mekanisme berbeda yang tersembunyi di balik necrophoresis yang menyingkirkan salah satu semut pada suatu koloni dalam satu sarang yang sama”, kata Choe seperti dikutip dari Live Science, Kamis, 7 Mei 2009.
Kematian atau zat mati. Sementara semut hidup selain memiliki zat tersebut, juga memiliki zat kimia lain yang berhubungan dengan kehidupan atau disebut dengan ‘zat hidup’.
Ketika seekor semut mati, tingkat zat hidup mereka akan berkurang atau bahkan menghilang sama sekali, sehingga yang tersisa hanyalah zat mati.
Jadi hal ini dikarenakan semut yang mati tidak lagi mengeluarkan bau yang sama dengan semut yang hidup, bukan karena mereka mengeluarkan zat baru pada saat setelah mereka mati“, akhiri Choe.
3. Tidak Hanya Sekedar Mitos!

Tahun 1493, Christopher Columbus berlayar mendekati Haiti kepulauan Hawai, beserta para awak kapalnya melihat tiga mahluk aneh, yang muncul di permukaan laut luas dekat sebuah gugusan karang.
Mereka keheranan, tatkala melihat wajah dan bentuk fisik mahluk tersebut. separuh badan seperti manusia. Berlainan sekali dengan mahluk yang telah mereka kenal, di muka bumi ini. Ketika mereka mencari jawaban dari rasa keheranan itu, ketiga makhluk tersebut keburu menghilang ke dalam lautan luas, meninggalkan para awak kapal yang bengong kebingungan.

Pengalaman aneh itu terus membayangi pikiran Columbus sepanjang hidupnya, dan jadi pembicaraan hangat di manapun ia berkumpul. Malah dalam satu terbitan jurnalnya, pelaut Spanyol itu (kelahiran Italia, orang Italia) menorehkan dalam catatannya, bahwa makhluk itu wajahnya benar benar menyerupai manusia, tapi dari pinggang ke bawah seperti ikan. Catatan Columbus itu, mengundang banyak pertanyaan para pembaca. Seterusnya menimbulkan polemik dan perdebatan serius, dari para ilmuwan hingga beratus ratus tahun kemudian.. “Masa ada manusia yang hidup dan tinggal di dalam lautan, padahal untuk hidup di air, mahluk hidup harus memiliki insang ?” pikir para peneliti setengah percaya setengah tidak ,tatkala membaca catatan Columbus sehubungan fenomena misterius itu.
Catatan penemu benua Amerika itu, hingga saat ini terus berkembang. Bahkan selain Columbus, konon seorang pelaut Inggris bernama Henry Hudson, mengakui pernah bertemu dengan mahluk aneh seperti penemuan Columbus. Ia mengakui pertemuannya dengan mahluk misterius itu pada tahun 1608. Mahluk aneh itu dijumpai di sebuah gugusan pulau yang sebagian daratannya diliputi salju. Kisah perjalannya mengarungi “tujuh samudera” yang di antaranya ke daerah gugusan pulau pulau di dekat Siberia, Kutub Utara yang masih asing., dituangkan dalam dalam buku “The Adventures”Dikisahkan, ketika siang itu, dia dan para awak buah kapal sedang belayar di lautan Utara Rusia, di teropong pelaut melihat sosok benda mencurigakan berada di pinggir pantai sebuah gugusan karang yang diselimuti salju. Digambarkan bentuk mahluk itu, pada bagian atas jasadnya seperti manusia belia. Lekuk tubuhnya sangat jelas, memiliki rambut panjang tergerai dibalik bahu yang putih. Bagian tubuh bawahnya, yang ada di permukaan pasir pantai mirip seekor ikan.
Begitu mahluk itu menoleh ada mahluk asing di dekatnya, kawanan mahluk itu bergegas menghilang di kedinginan laut utara yang banyak esnya.Berbagai teori dan analisis dari berbagai belahan bumi, yang dikaitkan dengan misteri perwujudan ikan duyung itu, selama ratusan tahun terus bermunculan. Bukti demi bukti pun mulai banyak terungkap, baik berupa mummi, gambar di dinding kuil, bangunan kuno, ataupun bukti berupa patung-patung kuno.
Kisah manusia ikan ini, nyaris seperti cerita UFO atau
mahluk purba lainnya seperti, Lochness, ular naga, dan big foot yang merebak tidak pernah habis jadi bahan berita berdasarkan penemuan dan bukti bukti di lapangan, ditambah dengan berbagai bentuk pengujian. Para ilmuwan menyimpulkan, pada dasarnya para ahli bersepakat, bahwa mahluk purba ini merupakan salah satu spesies hidup yang pernah ada di muka bumi ini.
Hingga kini, kemajuan sains dan teknologi kelautan di dunia, pada dasarnya belum mampu mengungkap lebih jauh data data yang berkaitan dengan kehidupan mahluk air misterius ini.Dengan peralatan dan teknologi canggih sekarang, para ahli konon baru mampu menyelam hingga kedalaman sekitar 4.000 meter saja. Para ahli kelautan mengatakan, 70 prosen dari isi lautan dihuni oleh dua triliunan spesies biota laut yang kehidupannya belum terungkap. Yang sudah diinvestigasi para ahli saat ini, tidak lebih dari angka satu persen saja.
Jadi bukan tidak mungkin, ikan duyung juga sebenarnya wujud dari sebuah spesies biota laut yang pernah hidup. Namun diduga telah hilang dari percaturan sebelum kehidupannya diteliti. Memang semua kehidupan di kedalaman samudra, hingga kini masih belum terungkap semua.Hanya sedikit sekali yang tejangkau oleh para ahli kelautan dunia.
Dalam catatan dokumenter internasional lain, yang dibuat seorang veteran Perang Dunia II dan ahli ilmu pengetahuan alam bangsa Yunani bernama Pulini, dalam karya abadinya yang berjudul (terjemahan) “History of Universe ” ( Sejarah Alam) dikatakan, berdasarkan bukti dan data yang terekam, yang diperoleh dari seluruh belahan bumi, keberadaan mahluk setengah ikan tersebut tidak perlu diragukan.Namun demikian, dari kehidupannya yang panjang, masih banyak jejaknya yang belum terungkap dan masih diselimuti misteri. Ia bahkan menduga kuat, bahwa mahluk air yang misterius itu masih ada keterkaitannya dengan mahluk dunia yang hilang di benua atlantis.
Para ahli lainnya, yaitu Doktor Yelimiya, ilmuwan dari Rusia juga menceritakan penemuan kelompok studinya, yang terdiri dari para ahli biota laut. Mereka menemukan data sesosok mumi mahluk misterius di sebuah goa pesisir Pantai Laut Hitam,yang merupakan bagian dari wilayah Rusia Selatan. Kabar penemuan ini, diungkapkan dalam sebuah jurnal penelitian ilmiah. Mereka mengungkapkan,sosok makhluk yang ditemukan tersebut berbeda dengan temuan temuan di daerah lain.
Mahluk aneh ini lebih tampak benar benar seperti seorang wanita, berparas aneh berkulit hitam. Fisik mummi ini dari ekor hingga pinggangnya bersisik, sementara dari bagian tengah ke atas berupa wajah manusia dengan panjang 173 cm. Dari uji carbon, para ilmuwan meyakini usia makhluk tersebut, ketika meninggal usianya lebih dari 100 tahun, dan usia mumminya berumur sekitar 4.000 tahun.
Di Indonesia, ikan duyung bentuknya seperti ikan lumba-lumba.Hidup berkelompok di perairan Timur Indonesia dari Pulau Bali hingga ke NTT dan Kepulauan Maluku. Ikan ini sangat jinak dan termasuk binatang menyusui atau mamalia laut, karena menyusui anaknya seperti ikan paus yang sering tertangkap oleh para nelayan.Uniknya bila bersentuhan dengan udara, dari bagian kelopak matanya keluar air. Air inilah mungkin,yang sering disebut dengan air mata duyung untuk diolah jadi minyak duyung yang memiliki khasiat dalam pengobatan dan konon juga dalam pengasihan.
Bila melihat data dan fakta yang bisa disaksikan oleh mata dan kepala kita, mahluk purba yang tubuh bagian bawahnya berupa ikan dan pada bagian kepalanya ada yang mirip manusia ini, memang pernah ada dan dipercayai pernah hidup di muka bumi. Berbeda dengan keberadaan sosok ular naga, atau mahluk mahluk misterius lainnya bukti bukti fisiknya hingga sekarang masih belum ditemukan. Sementara penyebaran informasi keberadaan mahluk “ikan duyung ” dan naga di dunia, sudah merambah luas.Namun apakah ikan yang separuh berbadan manusia cantik ini,masih ada sekarang? Tentu saja masih perlu dibuktikan. Setuju?
Dedi Riskomar, wartawan senior, member of IFAJ ( International Federation of Agricultural Jurnalists), sumber: newspaper.pikiran-rakyat.com – annunaki.wordpress.com
4. Piramida Cina
Siapa bilang bangunan raksasa berbentuk kerucut yang biasa disebut piramida hanya terdapat di Mesir..?? Selama puluhan tahun, ada sebuah legenda, atau boleh dibilang rumor, yang beredar di dunia barat kalau di sebuah lokasi terpencil di China, ada banyak piramida misterius yang bahkan lebih besar dibanding piramida Mesir. Benarkah rumor tersebut..??

Selama puluhan tahun, pemerintah China dan para arkeolognya telah menyangkal keberadaan piramida-piramida ini, dan penyangkalan ini malah membuat dunia barat semakin tertarik untuk menyelidikinya.
Apakah benar ada piramida di China? Apa yang sesungguhnya tersimpan di dalam piramida-piramida ini? Mengapa pemerintah China menyangkal keberadaannya? Namun, pada masa space imaging dan google earth, sekarang kita bisa tahu kalau piramida-piramida China benar-benar ada, bahkan berjumlah hingga 100 buah. Piramida-piramida ini terletak di propinsi Xaanshi di dekat kota kuno Xian.
The Great White Pyramid
Pada tahun 1983, Bruce Cathie, seorang penulis selandia baru mengaku kalau pemerintah China telah mengungkapkan kepadanya kalau piramida-piramida itu benar-benar ada. Namun tidak ada yang misterius, piramida-piramida itu hanyalah kuburan para kaisar.
Dalam bukunya yang berjudul The Bridge to Infinity (1983), Cathie menceritakan asal mula piramida China ini mulai dikenal di dunia barat. Semuanya bermula dari pengalaman seorang pilot angkatan udara Amerika bernama James Gaussman.
Saat itu, tahun 1945, Gaussman sedang terbang di antara India dan China dalam misi rutinnya. Ketika mesin pesawatnya mengalami masalah, ia harus menurunkan ketinggian. Pada saat itulah ia melihat piramida raksasa China yang misterius.
Dalam laporannya, ia mengatakan:
“Aku menerbangkan pesawat mengitari sebuah gunung dan kemudian kami masuk ke lembah. Tepat dibawah kami, terlihat sebuah piramida putih raksasa yang seakan-akan muncul dari negeri dongeng. Piramida itu putih gemerlapan. Mungkin terbuat dari logam atau bebatuan jenis tertentu. Seluruh sisinya berwarna putih. Namun yang paling menarik adalah batu di puncak piramida tersebut – sebuah material berharga seperti mutiara. Aku benar-benar takjub dengan kedashyatan bangunan itu.
Saat itu, boleh dibilang kalau piramida hanya identik dengan Mesir. Jadi, seharusnya laporan Gausmann bisa menarik perhatian lebih banyak peneliti di barat. Namun, Laporan Gaussman hanya berakhir di dalam arsip militer Amerika.
Dua tahun setelah laporan Gausmann, piramida China kembali muncul ke permukaan. Kolonel Maurice Sheahan, direktur Trans World Airline mengaku kalau ia juga melihat piramida raksasa China itu. Kesaksian Sheahan dimuat di harian New York Times pada 28 Maret 1947 dengan judul artikel “Penerbang Amerika melihat piramida raksasa China di pegunungan terpencil di barat daya Xian”.
Dalam artikel tersebut, Sheahan mengatakan kalau piramida ini memiliki tinggi 300 meter dengan lebar 450 meter. Jika perkiraan ini akurat, maka piramida ini mengalahkan ukuran piramida Mesir yang hanya memiliki tinggi 135 meter.
Sheahan juga mengatakan kalau piramida ini terletak di lembah di kaki Gunung Qin Ling sekitar 40 mil barat daya Xian. Di dekat piramida raksasa tersebut, ia melaporkan adanya ratusan gundukan kecil yang juga mirip dengan piramida. Namun kesaksian Sheahan tidak menyebutkan adanya batu seperti mutiara di puncak piramida.
Dua hari setelah artikel itu dimuat di New York Times, Kisah ini dimuat kembali di New York Sunday News. Kali ini mereka menampilkan sebuah foto piramida yang belakangan diketahui sebagai foto yang diambil oleh Gaussman tahun 1945. Sejak saat itu bangunan ini menjadi objek perdebatan dan spekulasi. Siapa yang membangunnya? Untuk apa bangunan itu dibuat? Tidak ada yang benar-benar tahu pasti karena saat itu, China menutup diri dari dunia luar.
Terobosan pertama baru datang beberapa puluh tahun kemudian dari seorang penulis Jerman bernama Hartwig Hausdorf. Dalam bukunya yang terbit tahun 1994 berjudul Die Weisse Pyramide (The white pyramid), ia menampilkan banyak foto piramida-piramida China. Hausdorf mengaku kalau ia telah diijinkan oleh pemerintah China untuk mengunjungi beberapa lokasi yang dahulunya terlarang untuk mengambil foto-foto tersebut.
Sekarang, piramida-piramida China sudah bukan rahasia lagi. Kita bisa melihat piramida-piramida ini dari google earth dan bahkan kita bisa mengunjungi langsung lokasi tersebut.
Berbeda dengan piramida Mesir yang terbuat dari batu-batu besar, piramida China boleh dibilang terbuat dari gundukan tanah yang dipadatkan yang dibuat sebagai kuburan para kaisar. Dua diantara piramida yang terbesar dan paling terkenal adalah Qin Shi Huang Mausoleum dan Maoling Mausoleum.
Qin Shi Huang Mausoleum
Mausoleum ini adalah piramida China yang terbesar. Tinggi awalnya adalah 76 meter, namun seiring dengan berjalannya waktu, piramida ini terkikis sehingga tinggal 47 meter. Dasarnya memiliki ukuran 357 meter X 354 meter.
Tempat ini adalah peristirahatan terakhir kaisar Qin Shi huang, raja pertama Dinasti Qin yang membangun tembok china dan menyatukan seluruh China pada tahun 221 SM. Di dekat piramida ini juga, pada tahun 1974, tiga orang petani yang ingin membuat sumur tanpa sengaja menemukan parit-parit berisi patung-patung teracotta yang sekarang merupakan salah satu lokasi arkeologi paling termahsyur di dunia.
Menurut buku “Records of the Historian: Biography of Qin Shi Huang”, sejarawan Sima Qian (145-90 SM) menyebutkan kalau mausoleum ini memiliki ruangan-ruangan yang berisi miniatur-miniatur istana dan paviliun dengan kolam air raksa yang mengalir di bawah langit-langit bertahtahkan permata yang membentuk gambar matahari, bulan dan bintang.
Dengan kata lain, isi mausoleum ini menunjukkan replika dari kerajaan sang kaisar lengkap dengan lima gunung suci di dalamnya. Para peneliti China yang meneliti kandungan tanah di sekitar mausoleum memang menemukan adanya kandungan raksa yang cukup tinggi. Ini mengkonfirmasi kredibiltas tulisan Sima Qian. Menurut catatan Sima Qian, makam ini dibangun ketika Qin Shi Huang masih berusia 13 tahun. Pengerjaannya menggunakan hingga 700.000 pekerja dan diselesaikan dalam 20 tahun.
Para pekerja memindahkan tanah hingga sama tinggi dengan level air di dalam tanah, lalu lantainya dilapisi dengan perunggu cair yang kemudian ditimpa dengan batu sarkofagus. Ketika pengerjaannya selesai, seluruh pekerja yang mengetahui jalan masuk ke makam ini dibunuh untuk menjaga kerahasiaannya.
Hingga hari ini, piramida ini masih menyimpan rahasianya karena pemerintah China belum membongkarnya dengan alasan takut merusak beberapa bagian berharga dari kuburan itu.
Maoling Mausoleum
Mausoleum ini, yang kadang disebut piramida putih besar, memiliki ukuran dasar 222 meter X 217 meter. ini membuatnya menjadi piramida terbesar kedua di China. Piramida ini adalah piramida yang fotonya terpampang di surat kabar New York Sunday news tahun 1947. Dengan kata lain, piramida inilah yang telah dilihat oleh Sheahan, dan mungkin juga oleh Gaussman. Namun, sepertinya Sheahan telah keliru memperkirakan tingginya karena piramida ini ternyata hanya memiliki tinggi sekitar 45 meter.
Mausoleum ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Kaisar Wu yang bernama Liu Che (atau Wu Di) yang memerintah dari tahun 157-87 SM. Ini berarti piramida tersebut telah berusia 2.000 tahun lebih.
Sejarah mencatat kalau dibutuhkan waktu hingga 53 tahun untuk menyelesaikan bangunan ini dan di dalamnya tersimpan banyak objek berharga. Berbeda dengan mausoleum Qin Shi Huang, mausoleum ini telah diekskavasi dan sebagian artefak berharganya disimpan di museum dan dipamerkan.
Walaupun telah diketahui kalau piramida ini sama dengan piramida di foto yang muncul tahun 1947, banyak peneliti masih dibingungkan dengan satu misteri. Menurut Gaussman, ia mengaku melihat adanya material seperti mutiara di puncak piramida itu. Namun, kita dapat melihat kalau puncak piramida ini ternyata datar, seperti terpotong.Apakah Gausmann berbohong?
Atau, apakah seseorang telah memindahkan puncak piramida tersebut? Atau mungkin, di suatu tempat di China masih ada piramida putih raksasa setinggi 300 meter dengan puncak berkilau yang belum ditemukan?global
5. Masjid Pertama di Indonesia ??
Cheng Hoo, dikenal sebagai laksamana dan bahariawan dari daratan China yang sangat tangguh. Ia bersama 28.000 prajurut dengan 300 armada kapal berhasil mengarungi planet bumi melalui samudera hingga tujuh kali putaran. Dalam pelayaran perdamaian atas perintah kekaisaran Ming itu, Cheng Hoo sempat menginjakkan kakinya di tanah kekuasaan Majapahit antara tahun 1406-1409 M.

Belakangan nama Cheng Hoo begitu dikenal di masyarakat tanah air setalah film Cheng Hoo yang disyuting di tiga negara dan dibintangi mantan Mensesneg RI Yusrul Ilza Mahendara dan Saifullah Yusuf selesai dibuat.
Tidak hanya itu, kebesaran nama Cheng Hoo juga memberi inspirasi kepada warga Tionghoa muslim di Surabaya untuk mendirkan yayasan dan bangunan masjid dengan nama Masjid Muhamad Cheng Hoo. Agak kurang sreg memang, dengan nama masjid ini. Telinga kita terlalu diakrabkan dengan nama-nama masjid dalam bahasa arab atau campuran bahasa arab-Indonesia. Kesan kita selama ini terbangun, keislaman atau yang berbau Islam erat sekali hubungannya dengan bahasa dan dunia arab, baik dalam sastra, terutama tradisi-tradisi keagamaan. Sehingga di benak kita, hal-hal yang berbau Tionghoa sudah sangat identik dengan kelenteng atau kepercayaan Tao bahkan identik dengan ritual membakar dupa dan kemenyan.
Namun tidak demikian jika berkunjung ke Masjid Muhamad Cheng Hoo di Surabaya. Masjid Pertama yang didirikan tahun 2002 dan diresmikan oleh Menteri Agama RI Prof KH Agil Syiraz Almunawar itu, mulai lantai hingga kubah sama sekali tidak menunjukkan arsitektur timur tengah. Seperti lengkungan kubah yang sangat mudah dijumpai di masjid-masjid.
Berkunjung ke masjid ini tidak terlalu sulit. Selain di peta sudah tercantum, letaknya tidak jauh dari Stasiun Gubeng-Surabaya. Bila menggunakan jasa taksi dari Stasiun Gubang paling menghabiskan perjalanan 10 menit. Alamat lengkapnya, di Jalan Gading Nomor 2 Surabaya. Memang posisinya agak menjorok di pemukiman warga. Saat itu juga, penulis dan rekan-rekan sempat salah masuk jalan.
Jika masuk dari arah timur, masjid ini tidak terlalu kentara karena terhalang gedung yayasan dan kantor pengurus. Namun jika dari arah selatan, meski terhalang dinding tinggi, puncak masjid terlihat hijau dan merah menyala.
Jalan menuju masjid ini hanya satu pintu yang dijaga oleh beberapa satpam. Tak banyak tanya satpam di sana. Mungkin karena terbiasa, atau memang menujukkan bahwa masjid ini sangat terbuka dikunjungi siapapun, termasuk pengunjung non muslim. Saat itu, ada remaja yang berkulit putih dan komunikasinya menggunakan bahasa China. Mereka leluasa mengambil foto bahkan dengan bebas masuk ke ruang utama masjid.
Memasuki kompleks masjid, di sebelah kanan terlihat WC berjajar dengan atap berarsitektur China. Tteapi pagar di sekeliling, seperti halnya pagar masjid atau perkantoran pada umumnya. Menggunakan kawat yang dianyam dan tinggi sekitar tiga meter.
Masjid berukuran 11 X 12 meter persegi ini, didominasi warna merah dan kuning serta hijau, layaknya warna klenteng-klenteng di tanah air. Dari arah depan, warna merah tersebut nampak mencolok. Namun dari dua tangga kiri kanan, sangat kentara tulisan kaligrafi arab menggunakan bahan kuningan, berdiameter sekitar satu meter. Kaligrafi ini jika dibaca ternyata isinya bismillahirrohmaanirroohim.
Dominasi warna merah juga terdapat dalam lespang di setiap undak bangunan. Ada tiga tingkatan atap masjid ini. Jika dilihat dari atas akan terlihat seperti jaring laba-laba. Di antara atap ke tiga dan empat, dalam ukiran kaca diisi dengan kaligrafi sifat-sifat Allah yang 20. Mulai sifat wujud hingga sifat mutakaliman. Sifat-sifat ini yang menjadi pegangan logika ilmu kalam yang dicetuskan Asyariyah yang banyak dianut di Asia Tenggara termasuk di Indonesia yang beraliran “ahlusunnah waljamaah”. Sementrara itu, di pinggir kanan masjid terdapat realif Laksamana Chengho beserta perahu yang menjadi armada pelayaran Cheng Hoo mengelilingi dunia.
Gambaran yang menunjukan tradisi China juga terdapat beduk yang bentuknya seperti beduk-beduk yang digunakan dalam pertunjukan barongsai. Beduk tersebut disimpan di pintu masuk sebelah kanan dan bagi yang postur tubuhnya tinggi, beduk itu bisa tersundul.
Beduk di masjid atau mushola di pulau Jawa sudah biasa dan fungsinya tidak berbeda dengan beduk di masjid Cheng Hoo. Yakni, untuk pertanda masuknya waktu shalat, selain dengan lantunan suara muadzjin.
Suasana China juga sangat terasa saat masuk ke dalam masjid yang terdiri dari dua tangga tersebut. Di antara ruang istirahat dan ruang utama masjid ini dipisahkan dengan pagar besi tempa yang mengesankan dibuat ratusan tahun lalu. Terlihat sangat kokoh dengan ukiran khas China, ikurannya mirip kepala barongsai juga kotak-kotak yin dan yang. Dinding belakang dan depan terbuat dari bata-bata yang tidak diplester namun terlihat ditata apik. Warna catnya, merah bata menyala dan terlihat lekak-lekuk antra bata-bata yang tersusun dicorok itu. Sementara seluruh tiang, terlihat tinggi menjukang dan dikakinya dilapisi besi tempa yang mengesankan bangunan kuno.
Namun naunsa arab agak terasa jika kita memalingkan penglihatan ke atas masjid. Meski dari luar terlihat bangunan China, namun dari dalam ini terliat lengkungan kubah yang kiri kananya bertuliskan asmaul husna yang 99. Kaligrafi seperti ini sangat mudah ditemukan pada lukisan masjid-masjid di tanah air.
Mengapa diberi nama Masjid Muhammad Cheng Hoo? Pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jawa Timur yang juga imam masjid Cheng Hoo, Ustad H Haryono Oong menjelaskan, nama tersebut sebagai salah satu bentuk penghargaan atas kebesaran Choing Hoo yang telah berlayar menyuarakan perdamaian ke penjuru dunia termasuk ke Kerajaan Majapahit saat itu. Sedangkan bentuk masjid katanya, diadopsi dari sebuah masjid di Kota China. Namun dia, di China sendiri tidak ada masjid bernama Masjid Muhammad Cheng Hoo. Sehingga masjid ini diyakni merupakan masjid pertama di dunia yang diberi nama Muhamad Cheng Hoo.
Selain masjid di bawah yayasan PITI tersebut, di lokasi yang sama, terdapat lembaga pendidikan TK dan TPA. Murid TK di sini tidak semunya bergama Islam. Kata warga keturunan lulusan IAIN Sunan Ampel Surabaya ini, sekitar 10 persen muridnya non muslim.
Meskipun belum termasuk masjid terindah di dunia, kita sebagai Warga Negara Indonesia harus merasa memiliki dan bangga akan semua yang ada dan di hadirkan oleh nenek moyang kita, para pejuang kita. Sematkan di dada semuanya satu, satu untuk Indonesia, jangan pernah mau untuk dipecah belah, karena kita semua bersaudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar