Jumat, 14 Desember 2012

Menghilanghkan Jerawat

Jerawat ini umumnya muncul ketika seseorang menginjak usia puber. Namun tak jarang juga yang masih harus bergelut dengan jerawat hingga usia dewasa. Penyebab jerawat itu sendiri bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari faktor internal sampai faktor eksternal tubuh kita sendiri. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menghilangkannya : Menghilangkan jerawat dari dalam
Secara alami, tubuh kita menghasilkan minyak untuk menjaga kelembaban dan kesehatan kulit. Namun jika tubuh menghasilkan minyak berlebih, maka yang terjadi adalah jerawat mudah tumbuh pada kulit berminyak. Lakukan langkah berikut: 1. Hindari makanan berlemak Hindari makanan kaya lemak seperti, kacang-kacangan, yoghurt, coklat, dan makanan berlemak lainya. Makanan yang mengandung banyak lemak jika dikonsumsi berlebihan akan menjadikanntubuh memproduksi minyak berlebih. Hal tersebut juga berdampak pada kulit, minyak berlebih pada kulit akan menyumbat pori-pori kulit yang akhirnya membentuk gumpalan dan mengundang bakteri Propionibacterium Acnes, bakteri penyebab jerawat. 2. Konsumsi makanan berserat Makanan yang mengandung banyak serat baik itu buah-buahan maupun sayuran akan membantu tubuh melarutkan lemak jahat pada tubuh. Sehingga kadar minyak berlebih yang dihasilkan tubuh pun berkurang, tentu saja minyak pada kulit pun berkurang. 3. Minum lebih banyak air putih Air putih sangat baik untuk kulit dan kesehatan tubuh. Air putih membantu menjaga metabolisme tubuh dan yang terpenting membantu proses regenerasi sel kulit. Dengan meminum lebih banyak air putih, akan membersihkan kotoran dalam tubuh yang bisa menyebabkan jerawat. Menghilangkan jerawat dari luar 1. Madu Sudah menjadi rahasia umum cairan dengan begitu banyak manfaat ini juga bermanfaat untuk menghilangkan jerawat. Berbagai penelitian membuktikan bahwa madu terbukti berkhasiat menyembuhkan beragam penyakit dan juga mampu membasmi berjerawat. Cara menggunakanyan sangat mudah yaitu hanya dengan mengoleskan madu pada kulit yang berjerawat. Lakukan hal tersebut dengan menggunakan kapas dan diamkan selama 15 menit, kemudian bilas dengan air putih hingga bersih. 2. Kulit Jeruk dan Lemon Kulit jeruk dan lemon memiliki khasiat untuk menghilangkan jerawat. Bahkan obat jerawat yang tersedia dipasaran pun banyak yang menggunakan jeruk dan lemon sebagai bahan. menggunakanya cukup mudah, yaitu dengan menumbuk kulit jeruk sampai halus kemudian campur sedikit air. Hasil campuran tersebut bisa dioleskan pada bagian yang berjerawat. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya di biarkan hingga 10-15 menit sebelum dibilas dengan air bersih. 3. Mentimun Meski jenis buah ini mudah ditemukan dan harganya sangat murah ternyata mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh termasuk untuk mengatasi jerawat. Anda bisa melakukan dengan cara mengiris lalu menempelkan pada bagian yang terkena dan fungsinya untuk untuk memberikan efek sejuk pada bagian kulit yang meradang, setelah 15 menit kemudian cuci dengan air bersih. 4. Pepaya Kandungan vitamin pada buah pepaya sangat baik untuk kulit. Namun masih jarang yang memanfaatkan untuk mengobati jerawat dikarenakan aromanya. Caranya cukup mudah, blender pepaya sesuai kebutuhan, kemudian oleskan pepaya hasil blender tadi pada wajah selama 20 menit selanjutnya bersihkan dengan air. 5. Putih Telur Cara menghilangkan jerawat yang ini cukup mudah dan murah, yaitu memanfaatkan telur. Putih telur sangat baik untuk pengobatan jerawat jika digunakan sebagai masker. Caranya cukup mudah, siapkan sebutir telur, ambil putihnya dan gunakan sebagai masker. Diamkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air bersih.

Kamis, 13 Desember 2012

Unlock Android Mobile


Pada artikel kali ini saya akan menginformasikan cara mengatasi Samsung Galaxy Mini yang tidak bisa masuk ke menu telepon atau teleponnya terkunci.Ini adalah pengalaman saya yang pernah dialami. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya: Secara tidak sengaja Anda atau orang lain mengaktifkan fitur pengunci layar yang menggunakan pola atau password. Padahal Anda tidak mengetahui polanya / PIN / Passwordnya. Pengunci layar handphone memang Anda atur untuk menggunakan pola (pattern) namun Anda lupa dan terlalu banyak memasukkan pola yang salah sehingga telepon terkunci dan meminta memasukkan akun Google. Terjadi kerusakan pada salah satu aplikasi Android sehingga tidak bisa masuk ke menu. Berikut cara untuk mengatasinya: Kalau koneksi internetnya aktif dan Anda mengingat akun serta password Gmail Anda, maka untuk mengatasi Samsung Galaxy Mini yang terkunci akibat pola sangat mudah. Anda cukup memasukkan akun gmail dan password yang digunakan, beres. Kalau belum muncul pilihan untuk memasukkan akun Gmail, Anda cukup melakukan percobaan pola berkali-kali hingga muncul pilihan untuk sign in akun Gmail. Namun kalau permasalahannya akibat hal lain, misalnya akibat ada aplikasi Android yang rusak atau Anda tidak ingat akun atau password Gmail, maka untuk mengatasi masalah seperti ini Anda harus melakukan Factory Reset Samsung Galaxy Mini. Apa itu factory reset Android? Factory reset atau reset data pabrik adalah metode untuk mengembalikan handphone Android ke kondisi standar atau seperti baru keluar dari pabrik. Proses ini akan menghapus semua data dan aplikasi yang terinstall di handphone/tablet Android, termasuk akun Gmail (Google) yang terintegrasi dengan perangkat. Jika Anda ingin melakukan factory reset, sebaiknya backup dulu data-data atau file yang penting. Berikut caranya: Pastikan baterai handphone masih cukup banyak atau full Matikan handphone Samsung Galaxy Mini Tekan tombol HOME (tombol yang ditengah) dan tombol power secara bersamaan, jangan dilepas selama beberapa saat, tunggu sampai muncul logo Samsung. Anda akan masuk ke menu Recovery Mode seperti tampilan dibawah ini: Tekan tombol volume kebawah hingga posisi kursor berada di tulisan wipe data/factory reset Tekan tombol HOME Pilih yes (for all user) Reboot Setelah itu handphone akan restart dan Samsung Galaxy Mini akan kembali ke settingan awal pabrik. Sebagai informasi, melakukan Factory Reset berarti menghapus semua aplikasi yang terinstall dan juga data, seperti contact, phonebook, SMS, dll. OK terima kasih

Rabu, 05 Oktober 2011

hujan ku sayang

Saya Cinta Hujan Saya senang hujan Saya suka hujan Saya cinta hujan Sampai kemarin malam saya hanya senang hujan. Ketika mulai titik-titik hujan, saya merasa ada sesuatu yang membuat saya merasa... lebih,.... lebih tenang, lebih damai, lebih santai. Tapi, saya tidak pernah menilik lebih jauh, kenapa saya senang hujan. Apa yang lebih dari hujan? Mengapa saya suka hujan? Mengapa saya cinta hujan? Ya, kemarin malam hujan, walau hanya sebentar. Saya baru menyadari alasan kecintaan saya pada hujan ketika chatting kemarin. Pm msn kemarin malam saya tulis, "Asik ujann." Dan seorang teman saya menguji kecintaan saya itu. Dia mulai bertanya, kenapa senang hujan. Bukannya hujan itu becek (ga ada ojchwek..haha). Kalau hujan, ga bisa keluar. Jemuran ga kering. Benar, saya akui itu. Tapi, walaupun begitu, saya tetap cinta hujan. Saya tidak peduli becek, jemuran ga kering, ga bisa keluar. Becek, ya udah. Emang resiko, yang penting bisa jalan. Jemuran ga kering, ya besok lagi baru jemur. Bukan ga bisa keluar sih, males keluar. Tapi, kalau emang perlu banget, tinggal pakai payung^^. Hujan itu indah. Sebelum hujan, sering muncul bau hujan. Hmm.. Bau seperti rerumputan atau apalah itu namanya. Saya suka sekali. Suara-suara tetes-tetes hujan itu yang buat makiiin indah. Saya suka sekali mendengar suara air mengalir, air menetes. Benar-benar kesan alam... Pasti ini yang menyebabkan saya cinta hujan. Hal lain yang saya suka dari hujan. Ketika selesai hujan, coba teman-teman perhatikan keluar. Suasana sebelum hujan dan sesudah hujan, jauuuhhh beda. Warna-warna daun akan terlihat lebih hijau. Warna-warna jalan menjadi lebih cling. Semua terlihat segar. Apalagi masih tersisa sedikit tetes hujan yang membuat suasana ini makan siip. Polusi udara pun hilang semua. Segarrr... Saya juga menyadari, hujan punya kelemahan yang saya sendiri agak terganggu. Sehabis hujan, tidak ada angin!! Jadi cenderung kepanasan sendiri. Tapi, ini tidak sama sekali mengurangi kecintaanku pada hujan. ^^ Hujan.. Oooo, indahnya...

Sabtu, 01 Oktober 2011

Dalam cerita tentang Hujan Orang berkata “langit sedang menangis”. Atau bidadari sedang berduka dan menumpahkan air matanya. Atau para dewa sedang bersedih. Tetapi tidak bagiku. Dan juga tidak bagi dirinya. Gadis penunggu hujan. Seorang gadis yang selalu menunggu hujan datang di depan teras rumahnya. Gadis yang akan selalu setia memandangi hujan yang turun dari langit yang gelap dengan awan hitam yang bergulung-gulung. Dia berkata bahwa hujan itu adalah obat. Obat yang menenangkan. Menenangkan hati yang sedih. Hati yang gelisah. Hati yang terluka. Dia berkata bahwa hujan itu indah. Setiap tetesannya adalah mahakarya dari Sang Pencipta. Dia berkata bahwa memandangi hujan adalah kesenangannya. Seperti kesenanganku menikmati setiap tetesan air yang menerpa wajah dan kepalaku. Begitulah setidaknya hujan menurut kami. Sebuah pertemuan tidak sengaja yang mempertemukanku dengan dia. Gadis penunggu hujan. Sebuah pertemuan singkat di depan sebuah bangunan yang merupakan sebuah sekolah. Ya, dia adalah teman lamaku. Teman yang sudah lama sekali tidak kuketahui rimbanya selama kurang lebih 4 tahun setelah kami menamatkan pendidikan sekolah menengah umum di kota kecil yang berada di pesisir pantai yang elok. Pertemuan singkat itu membuatku membuka lagi kenangan-kenanganku saat masih sekolah dulu. Saat pertama kalinya aku diperkenalkan oleh seorang teman kepada dirinya. Si gadis penunggu hujan. Tapi saat itu dia belum menyukai hujan seperti dia menyukai hujan saat ini. Dan saat itu dirinya bukanlah dirinya yang sekarang. Tidak sama sekali. Kecuali satu hal. Sikapnya. Masih seperti dahulu. Selalu ceria. Bersahabat. Dan buka-bukaan. Pertemuan singkat itu membuat perubahan besar dalam kehidupanku. Mengenalnya kembali seakan-akan aku menemukan seorang sahabat yang hilang puluhan tahun. Seakan-akan aku menemukan segelas air di gurun yang gersang. Padahal, dia bukanlah seorang sahabat dekat saat kami masih dibalut seragam putih abu-abu. Bahkan, untuk sekedar bertegur sapa pun sangat jarang terjadi. Tetapi seperti yang kukatakan tadi teman, pertemuan singkat itu mampu merubah hidupku. Merubah pandanganku terhadapnya. Merubah anggapanku terhadapnya. Dan merubah caraku menikmati sesuatu yang disenanginya. Sesuatu yang selalu membuat orang sedih. Mellow. Menggerutu. Menyumpahi. Walau sebagian lagi menganggap itu adalah rahmat. Karena ladang-ladang yang dipenuhi tanaman untuk menyambung hidup keluarga akan mendapatkan minum yang cukup. Serta sawah-sawah yang akan memberi makan orang-orang di berbagai pelosok negeri akan memiliki cukup air sepanjang musim. Hujan. Itulah satu yang aku ketahui tentangnya. Sesuatu yang selalu membuatnya kagum. Sesuatu yang selalu menenangkan hatinya. Sesuatu yang akan selalu dia tunggu di teras rumahnya kala tetes-tetes air itu turun membasahi bumi. Mendinginkan panasnya kota pesisir pantai ini. Menghapuskan debu-debu yang beterbangan di jalanan berbatu, seperti jalanan menuju rumahnya. Peraduannya. Tempatnya berlindung dari sosok yang disukainya. Hujan. Sejenak hujan membasahi bumi, aku akan keluar dari kamarku. Menuju teras dan menikmati kekagumanku terhadap sebuah anugerah besar dari Tuhan. Dan aku akan selalu teringat akan dirinya. Si gadis penuggu hujan. Seorang gadis yang mampu memanipulasi hatiku. Bahkan tanpa dia berbuat apa-apa. Seorang gadis yang mampu membuat hatiku yang sudah tertutup untuk cinta kembali terbuka. Seorang gadis yang memiliki sorot mata teduh yang terbungkus lensa kontak. Seorang gadis dengan rambut lurus panjang sepunggung. Seorang gadis yang suka memakai bando di kepalanya. Seorang gadis yang memiliki senyum yang tidak akan pernah kulupakan. Seorang gadis yang sangat menyukai tetesan air yang turun dari langit. Suatu hari dia bercerita padaku tentang hujan. Tentang bagaimana dirinya menyukai hujan. Bagaimana awal mula dia bisa begitu terpesona dengan sesuatu yang bernama hujan. Suatu benda cai yang menetes dari langit. Kala itu, di malam yang gelap. Di sebuah taman kota di tempat dia menuntut ilmu. Taman yang dihiasi lampu-lampu merkuri berwarna kuning menerangi sebuah monumen di tengahnya. Dia berkisah bahwa saat itu sedang berjalan-jalan menikmati malam bersama beberapa teman. Mencoba melepaskan penat pikiran karena kesibukan kuliah dan juga lelah hati karena cinta. Mencoba menikmati sejuknya udara malam di daerah dataran tinggi itu. Sejurus kemudian, saat tengah menikmati malam itu, tiba-tiba langit menumpahkan butiran lembut gerimis dari langit yang gelap. Jatuh membasahi taman itu. Menambah dinginnya udara malam itu. Suasana yang akan membuat orang lain menarik rapat selimutnya hingga kepala. Tetapi dia menemukan sebuah harta karun dalam setiap butiran yang jatuh dari langit dan menimpa cahaya lampu merkuri berwarna kuning itu. Sebuah ketenangan. Sebuah kedamaian hati. Sebuah pembasuh sedih dan lara hati. Memandangi tiap butiran air yang jatuh ke bumi dan tertimpa cahaya merkuri membuat hatinya selalu tenang. Itulah sekelumit yang aku dengar tentang mangapa dia menyukai hujan. Tentang mengapa dia selalu berada di tempat yang sama saat hujan turun. Teras rumah. Memandangi hal yang sama. Tetesan hujan yang turun dan tertimpa cahaya lampu. Unik. Itulah yang aku dapatkan dari dirinya. Istimewa. Itulah yang aku lihat dari dia. Seiring waktu bersama, berbeda harap yang kudapat. Berbeda cara dalam hal saling memahami bagaimana perasaan masing-masing. Berbeda penilaian terhadap masing-masing sikap yang diwujudkan. Berbeda pandangan terhadap masa depan. Dan berbeda jalan menjalani hidup ini. Tetapi bukankah perbedaan yang akan menyatukan dua insan? Mungkin hanya aku yang berpendapat demikian. Atau mungkin aku yang terlalu berharap banyak padanya. Pada sesosok gadis putih yang sangat mengagumi tetesan anugerah Tuhan yang dijatuhkan dari langit. Dan diapun menghilang dalam rintikan hujan. Melangkah menuju hidup barunya. Meninggalkan semua kenangan di kota pesisir ini. Meninggalkan semburat rindu dalam hatiku. Meninggalkan sebingkai kenangan singkat bersama tanpa cinta. Meninggalkan setangkup harapan yang kutanam pada diriku. Meninggalkanku yang belum sempat meyakinkannya bahwa aku mencintainya. Dan di sinilah aku berdiri. Di kota pesisir yang panas dan penuh kenangan ini. Menatap tetesan air yang turun membasahi kota ini. Memandang ke langit. Berharap dia akan kembali ke kota ini suatu saat. Untukku. Untuk hujan itu. Dan untuk merajut mimpiku bersamanya. Dan di sinilah aku berdiri. Selalu menunggunya. Menunggunya kembali. Walau tak pasti. Walau kecewa. Walau terluka. Demi dia. Aku berdiri di sini. Menatap hujan itu. Menikmati siluet wajahnya yang muncul di otakku. Di hatiku. Gadis penunggu hujanku. Di sinilah aku akan selalu menunggumu.

Rabu, 25 Mei 2011

Penemuan fosil naga di Indonesia



Naga merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan bangsa China. Hal ini dapat dilihat dari budaya China yang hampir semuanya berhubungan dengan hewan legenda ini. Sebaliknya, para peneliti telah lama meyakini bahwa naga hanyalah merupakan mahkluk khayalan semata yang hanya hadir dalam legenda-legenda klasik.

Namun sebuah penemuan pada tahun 1996 seolah menjawab keragu-raguan para ahli. Para arkeolog di China berhasil menemukan fosil naga ini di Desa Guanling, Kota Anshun, China. Penemuan ini membuktikan bahwa hewan yang dikeramatkan ini pernah ada.


Fosil NagaDi indonesia sendiri pernah heboh dengan ditemukannya sepasang ular raksasa mirip dengan Naga yang melintas di sungai Mahakam di Kutai Barat berukuran sebesar drum atau berdiameter sekitar 60 sentimeter dengan panjang sekitar 40 meter. Ular raksasa itu terlihat meliuk di permukaan air di Riam Haloq, Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai, pada saat melintas naga tersebut berhasil di abadikan lewat kamera ponsel milik motoris longboat karena menganggap itu sebuah momen langka.

Tidak hanya itu di Kalimantan juga pernah ditemukan Ular raksasa sepanjang 33 Meter. foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu.

Foto di bawah inilah yang menjadi perdebatan luas di Malaysia saat ini. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.Naga di kalimantanGambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal, pekan lalu. New Straits Times di Kuala Lumpur juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.

Inilah beberapa contoh tempat yang lebih disukai oleh kaum naga:
Pertama, tempat dimana terdapat pohon yang pernah disambar petir dan terbakar. Kedua, di laut pada bagian tengah teluk, biasanya ditandai dengan motif ombak yang seperti sisik naga. Ketiga, di dekat pinggir pantai yang terdapat banyak batu karang yang menonjol di permukaan laut. Keempat, di danau yang tenang dan bersih di gunung ataupun di kaki gunung. Kelima, di dalam gua, dimana sering muncul pelangi di atas atau dari dalam mulut gua.

Dan ternyata Naga benar-benar ada? Lihat saja, binatang ini kalau diperhatikan, mirip sekali dengan naga yang digambarkan dalam mitologi kuno. Binatang ini juga bisa terbang, tapi tidak dapat menyemburkan api.

Binatang yang berbentuk menyerupai naga dalam mitologi kuno ini, adalah sejenis binatang kadal. Ukuran badannya kecil, antara 20-40 cm.

Pada saat keadaan darurat terutama menghindari binatang pemangsa, mereka menyelamatkan diri dengan cara terbang. Uniknya kadal ini terbang dengan mengembangkan bagian sisi tubuhnya sehingga menyerupai sayap.

Jenis kadal yang mirip naga ini, hidup di hutan-hutan tropis di Asia Tenggara. Terutama banyak ditemukan di Malaysia, Indonesia, India Selatan, dan Philipina. Di Indonesia sendiri kebanyakan hidup di Pulau Sumatera dan Kalimantan.